Cara Download Epaper Kompas
Kebetulan saya terdaftar sebagai anggota /. Tanpa ragu-ragu, saya manfaatkan kesempatan membaca e-paper Kompas, khususnya e-paper Kompas Siang. [caption id='attachment_293022' align='aligncenter' width='640' caption='Informasi akses gratis interaktif e-paper Kompas (Dok: Pribadi)'].
Melamar kerja minta KTP masih masuk di akal karena anda berharap diberikan pekerjaan, ikut undian berhadiah memberikan no KTP masih masuk di akal karena anda berharap di kasih hadiah, memberikan no KTP dan data detil buat baca epaper Kompas adalah hal sontoloyo karena anda justru membantu Kompas supaya makin banyak pengiklan yang beriklan di koran Kompas karena makin banyak yang baca epaper kan makin banyak yang mau beriklan dan makin besar omzet dan laba Kompas, kok anda membantu Kompas cari untung malah dimintain data sangat detil termasuk KTP. Memang dasarnya Kompas sudah terlena oleh monopoli aturan media cetak di era orde lama dan belum adanya internet sehingga Kompas terseok seok habis menghadapi era kebebasan media dan perkembangan internet serta perilaku generasi muda yang tidak baca koran cetak lagi dimana banyak media berita online bermunculan menghantam eksistensi Kompas. Kompas, teruskan cara cara anda yang ribet dan rumit hanya untuk membantu anda meningkatkan jumlah pembaca epaper anda dan dijamin omzet Kompas pasti makin menurun. Cara berpikir petinggi suatu perusahaan menentukan eksistensi dan kemajuan perusahaan. Melihat tantangan diatas, sangat mengherankan Kompas sejak bulan Mei 2011 mengenakan biaya sebesar Rp.
Lalu bagaimana dengan media cetak? Apakah dengan hadirnya internet semakin mengurangi jumlah oplah harian media ini?
Tanggapan bisa dikirim ke forumkompas[at]kompas[dot]com. [caption id='attachment_293029' align='aligncenter' width='640' caption='Rubrik opini terdapat opini, sudut pandang, forum, dan pojok (Dok: Pribadi, hasil print screen)']. [/caption] Rubrik Ragam Kelana bisa dibilang ibarat rubrik wisata yang menyajikan perjalanan nan eksotik.
Gimana cara downloadnya ato perlu software apa untuk bisa baca epaper Kompas.
50 ribu rupiah per bulan dan tidak mendapatkan koran secara fisik sehingga tidak ada kertas koran yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pembungkus atau diloakin. Untuk memperoleh epaper harian Kompas harus membayar biaya listrik, biaya langganan internet ke ISP atau pulsa jika menggunakan provider mobile. Bukankah biaya langganan epaper harian Kompas menjadi mahal jika melihat faktor diatas. Jika biaya langganan epaper Kompas dikenakan sebesar Rp.
Sampai hari ini saya masih membaca epaper harian Kompas setiap hari, bukan untuk memperoleh informasi berita tapi untuk membaca Iklan dari perusahaan yang masih memasang Iklan di harian Kompas. Apakah saya berlangganan epaper harian Kompas untuk dapat membaca harian Kompas setiap hari? Jawabannya ada di Google. Silahkan search di Google kata kata ” koran gratis ” dan anda akan menemukan jawabannya. Artikel lain tentang Kompas.
Koran Kompas adalah harian beroplah terbesar di Indonesia. Namun di era digital dan perkembangan internet yang sangat pesat saat ini, tantangan yang dihadapi koran Kompas adalah kecepatan berita, sifat real time berita, generasi muda yang lebih akrab dengan gadget digital termasuk komputer.
Berbagai jawaban muncul, seperti bisa didownload dengan IDM menggunakan bacth file ataupun yang lain. Saya jadi bertanya-tanya kenapa sih kita sibuk mencari cara mendownload epaper kompas pdf ataupun tabloid pulsa pdf di komputer windows maupun linux yang kadang-kadang triknya diubah-ubah kedua situs tersebut agar pembaca harus membacanya online atau beli korannya. Bukankah sudah banyak situs yang berbagi epaper tersebut? Kenapa sih kita tidak memamfaatkannya dan masih bersusah-susah terus mencari trik download epaper itu sendiri? Lalu dimana kita bisa mendapatkan download epaper kompas dan tabloid pulsa berbentuk pdf?
Inilah yang membedakannya dengan Kompas Pagi. Kolom Forum memuat tanggapan publik terkait topik yang dibahas. Misal pada Kompas Siang edisi Jumat (15/11/13) memuat tanggapan publik soal Kemacetan di Jakarta dan Solusinya. Pemuatan tanggapan disertai nama, profesi, dan email sang penulis. Tanggapan bisa dikirim ke forumkompas[at]kompas[dot]com. [caption id='attachment_293029' align='aligncenter' width='640' caption='Rubrik opini terdapat opini, sudut pandang, forum, dan pojok (Dok: Pribadi, hasil print screen)'].
Keuntungan menggunakan layanan ini adalah kita tidak perlu berlangganan versi cetaknya jika kita memiliki jaringan/akses internet tentunya. Lebih hematkan karena hanya membayar akses internet saja.
Kericuhan di MK akibat ketidakpercayaan publik menjadi topik hangat. Kita juga bisa mengklik ikon gambar Video Kericuhan di MK. [caption id='attachment_293034' align='aligncenter' width='640' caption='Topik Tren Kompas Siang edisi Jumat (15/11/13) (Dok: Pribadi, hasil print screen)']. 908613173[/caption] Jumlah halaman e-paper Kompas Siang yang tidak segemuk Kompas Pagi tetap memanjakan mata untuk dinikmati.
Sungguh langkah yang cerdik. Bahkan tanpa takut oplah mereka semakin turun, sebagian media cetak berani menerbitkan epaper. Apa itu epaper? Epaper adalah versi digital dari surat kabar cetak. Jadi yang kita lihat di epaper adalah sama persis dengan yang tercetak di surat kabar. Sebenarnya epaper pertama di Indonesia sudah terbit lebih dari setahun yang lalu, tapi tentu saja semakin lama semakin banyak media cetak yang mengikuti jejak menerbitkan epaper. Keuntungan menggunakan layanan ini adalah kita tidak perlu berlangganan versi cetaknya jika kita memiliki jaringan/akses internet tentunya.
Awan Tag • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •.
Kompas ePaper Downloader #by: Ardianto Satriawan #modifiled by: Susanto #need wget and imagemagick #sudo apt-get install wget imagemagick #get today's date TODAY=$(date +%d-%b-%Y) #create todays directory mkdir $TODAY #wget for jpg PAGE=1 until [ $PAGE -gt 9 ]; do wget 'let PAGE+=1 done PAGE=10 until [ $PAGE -gt 44 ]; do wget 'let PAGE=PAGE+1 done #move to today's directory mv./*.jpg./$TODAY #converting into PDFs echo 'converting into PDF' convert./$TODAY/*.jpg./$TODAY/Kompas-$TODAY.pdf echo 'done' #removing JPEGs echo 'removing JPEGs' rm./$TODAY/*.jpg.
Tampilan e-paper kompas Koran kompas membuat inovasi baru dengan mengeluarkan Koran Gratis edisi online Berbeda dengan, e-paper ini benar-benar menampilkan secara persis dengan versi cetak. Tampilan e-paper ini merupakan versi digital dari versi cetak. Yang unik dari layanan ini adalah, layanan diberikan dengan GRATIS. Selain itu versi digital yang ada terbit sesuai dengan versi cetak. Jadi koran cetak hari ini bisa dilihat versi digitalnya di e-paper.
Yang unik dari layanan ini adalah, layanan diberikan dengan GRATIS. Selain itu versi digital yang ada terbit sesuai dengan versi cetak. Jadi koran cetak hari ini bisa dilihat versi digitalnya di e-paper. Selain itu jika anda menghendaki anda bisa mencetaknya.
908613173[/caption] Jumlah halaman e-paper Kompas Siang yang tidak segemuk Kompas Pagi tetap memanjakan mata untuk dinikmati. Layout, perpaduan warna yang lebih berwarna, link ke video terkait secara langsung, serta rubrik-rubrik yang tersaji (sudut pandang, forum, topik tren) makin menambah cantik dan berkualitas wajah Kompas Siang. Layanan e-paper Kompas secara gratis membantu para pelanggan Kompas mengulik lebih jauh ragam fitur yang tersaji.
Masalah BBM menjadi polemik yang tak kunjung selesai, di sisi lain konsumsi rakyat terhadap BBM kian meningkat. Mata pun terpaku pada Headline Kompas Siang yang terdapat kolom Topik Tren, yang memuat pemberitaan hangat yang tengah tren dibahas, misal Topik Tren pada Kompas Siang edisi Jumat (15/11/13) berjudul M ahkamah Konstitusi.
Sungguh langkah yang cerdik. Bahkan tanpa takut oplah mereka semakin turun, sebagian media cetak berani menerbitkan epaper. Apa itu epaper? Epaper adalah versi digital dari surat kabar cetak. Jadi yang kita lihat di epaper adalah sama persis dengan yang tercetak di surat kabar. Sebenarnya epaper pertama di Indonesia sudah terbit lebih dari setahun yang lalu, tapi tentu saja semakin lama semakin banyak media cetak yang mengikuti jejak menerbitkan epaper.
Koran Kompas adalah harian beroplah terbesar di Indonesia. Namun di era digital dan perkembangan internet yang sangat pesat saat ini, tantangan yang dihadapi koran Kompas adalah kecepatan berita, sifat real time berita, generasi muda yang lebih akrab dengan gadget digital termasuk komputer. Tantangan ini dapat mempengaruhi oplah koran Kompas tentunya. Pernahkan harian Kompas mengadakan survei untuk mengetahui seberapa besar persentase generasi muda terutama generasi ABG yang masih membaca koran?
Meski tidak segemuk Kompas Pagi sebab Kompas Siang berjumlah 13 halaman. Mp3 alquran 30 juz qori indonesia. Rubrik yang disajikan ada rubrik nasional, finansial, internasional, jendela dunia, opini, pojok, nusantara, nama dan peristiwa, serta klasika. Yang tak kalah menarik, pada rubrik opini hadir kolom Sudut Pandang dan Forum. Inilah yang membedakannya dengan Kompas Pagi.
78 ribu rupiah per bulan tidak secara penuh masuk ke kantong Kompas tapi harus dibagi dengan loper koran. Sesorang yang berlangganan harian Kompas secara digital / epaper harus membayar Rp.
Hal tersebut bisa dibilang Kompas cetak versi digitalnya. Layanan akses gratis e-paper Kompas untuk seluruh pelanggan Kompas sebagai upaya Redaksi Kompas menjawab pertanyaan mengenai cara membuka atau mengaktifkan e-paper Kompas. Usai Log In dengan Kompas ID, kita langsung bisa membaca e-paper Kompas. Pilih dan klik edisi e-paper Kompas Pagi atau Kompas Siang.
[caption id='attachment_293017' align='aligncenter' width='640' caption='e-paper Kompas Siang edisi Sabtu (16/11/13) (Dok: Pribadi, hasil print screen)'][/caption] Bagi penikmati setia dan pelanggan Kompas, kini kita bisa leluasa mengakses, baik Kompas Pagi dan Kompas Siang secara gratis. Persembahan istimewa kepada pelanggan Kompas sebab biasanya menikmati e-paper Kompas itu berbayar. Tentu saja, mengakses e-paper Kompas, kita mesti mempunyai Kompas ID untuk Log In.
Informasi akses gratis e-paper interaktif Kompas telah saya peroleh via email kiosk[dot]no-reply[at]kompas[dot]com pada 8 November lalu. Kebetulan saya terdaftar sebagai anggota /.
Tampilan e-paper kompas Koran kompas membuat inovasi baru dengan mengeluarkan Koran Gratis edisi online Berbeda dengan, e-paper ini benar-benar menampilkan secara persis dengan versi cetak. Tampilan e-paper ini merupakan versi digital dari versi cetak. Yang unik dari layanan ini adalah, layanan diberikan dengan GRATIS.
So, ndak bingungkan cara mendownload file Epaper Kompas berbentuk PDF maupun tabloid pulsa berbentuk pfd. Selamat mendownload.
[caption id='attachment_293027' align='aligncenter' width='640' caption='Laman data profil di Kompas Virtual Newspaper (Dok: Pribadi)']. [/caption] Kompas Siang Sebagian besar saya mengakses e-paper Kompas untuk membaca e-paper Kompas Siang yang terbit setiap jam 3 sore. E-paper Kompas Siang begitu unik dilihat dari nama rubriknya di tiap halaman. Meski tidak segemuk Kompas Pagi sebab Kompas Siang berjumlah 13 halaman. Rubrik yang disajikan ada rubrik nasional, finansial, internasional, jendela dunia, opini, pojok, nusantara, nama dan peristiwa, serta klasika.
Sesorang yang berlangganan harian Kompas secara digital / epaper harus membayar Rp. 50 ribu rupiah per bulan dan tidak mendapatkan koran secara fisik sehingga tidak ada kertas koran yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pembungkus atau diloakin. Untuk memperoleh epaper harian Kompas harus membayar biaya listrik, biaya langganan internet ke ISP atau pulsa jika menggunakan provider mobile. Bukankah biaya langganan epaper harian Kompas menjadi mahal jika melihat faktor diatas. Jika biaya langganan epaper Kompas dikenakan sebesar Rp. 25 ribu per bulan masih masuk diakal dan rasional jika melihat perbandingan diatas. Hal lain yang dapat dilakukan harian Kompas jikalau cukup cerdas adalah memberikan bonus akses ke epaper harian Kompas jika berlangganan harian Kompas secara fisik.
Membaca koran atau surat kabar secara konvensional atau cara lama mungkin sudah biasa kita lakukan, tapi kalau membaca koran secara digital dengan format yang sama seperti ketika kita membaca secara konvensional atau cara lama (kertas/edisi cetak) mungkin jarang dilakukan, alasannya banyak mungkin karena tidak punya akses internet, tapi bagi yang punya dan tidak atau belum tahu tentang e-paper sebuah koran mungkin tidak ada salahnya mencoba. Dengan semakin murahnya koneksi internet, informasi menjadi sangat mudah didapat. Bahkan media elektronik seperti Televisi kadang kalah cepat dalam memberitakan suatu peristiwa yang penting. Selain itu, sumber berita dari internet juga bisa dikatakan tidak terbatas.
Selain itu, sumber berita dari internet juga bisa dikatakan tidak terbatas. Hanya kadang kita perlu menyaring, berita dari sumber mana yang dapat kita percaya. Lalu bagaimana dengan media cetak? Apakah dengan hadirnya internet semakin mengurangi jumlah oplah harian media ini? Pengaruh itu pasti ada, tapi dibalik itu, media cetak mampu memanfaatkan citra baik sebagai sumber berita yang dapat dipercaya dengan membuat situs online.
Kenapa mengherankan? Seseorang yang berlangganan harian Kompas secara fisik paling hanya membayar sebesar Rp. 78 ribu rupiah per bulan di tahun 2011 dan mendapatkan koran Kompas secara fisik dalam bentuk cetakan diatas kertas dan setiap pagi diantarkan ke rumah atau kantor. Kertas koran harian Kompas tersebut kalau sudah lewat waktu masih dapat dijual ke loakan atau dijadikan pembungkus. Dan satu hal yang pasti, dengan harga sebesar Rp. 78 ribu rupiah per bulan tersebut sudah tercantum unsur keuntungan loper koran sehingga Rp.
Ini dia daftar epaper surat kabar harian di Indonesia: •.
Ketinggalan Kompas cetak tak perlu risau sebab kita bisa membaca versi e-paper-nya yang sama persis dengan Kompas cetak. Hal tersebut bisa dibilang Kompas cetak versi digitalnya. Layanan akses gratis e-paper Kompas untuk seluruh pelanggan Kompas sebagai upaya Redaksi Kompas menjawab pertanyaan mengenai cara membuka atau mengaktifkan e-paper Kompas. Usai Log In dengan Kompas ID, kita langsung bisa membaca e-paper Kompas. Pilih dan klik edisi e-paper Kompas Pagi atau Kompas Siang. Selanjutnya, melengkapi biodata pribadi diisi dengan klik “ Profil Saya” yang terpampang pada data profil pribadi di laman Kompas Virtual Newspaper.
Seseorang yang berlangganan harian Kompas secara fisik paling hanya membayar sebesar Rp. 78 ribu rupiah per bulan di tahun 2011 dan mendapatkan koran Kompas secara fisik dalam bentuk cetakan diatas kertas dan setiap pagi diantarkan ke rumah atau kantor. Kertas koran harian Kompas tersebut kalau sudah lewat waktu masih dapat dijual ke loakan atau dijadikan pembungkus.
Pemuatan tanggapan disertai nama, profesi, dan email sang penulis. Tanggapan bisa dikirim ke forumkompas[at]kompas[dot]com. [caption id='attachment_293029' align='aligncenter' width='640' caption='Rubrik opini terdapat opini, sudut pandang, forum, dan pojok (Dok: Pribadi, hasil print screen)']. [/caption] Rubrik Ragam Kelana bisa dibilang ibarat rubrik wisata yang menyajikan perjalanan nan eksotik. Bagi anak muda, rubrik Ragam Gaul menjadi pelepas dahaga akan hadirnya kreativitas anak muda, seperti musik. Rubrik layar pun beragam, ada Layar Film, Layar Komunitas, juga Layar Gaya.
[caption id='attachment_293022' align='aligncenter' width='640' caption='Informasi akses gratis interaktif e-paper Kompas (Dok: Pribadi)']. 959522898[/caption] Saya termasuk pelanggan eceran Kompas cetak, meski terkadang tidak setiap hari sempat baca Kompas cetak. Ketinggalan Kompas cetak tak perlu risau sebab kita bisa membaca versi e-paper-nya yang sama persis dengan Kompas cetak.
Bukankah biaya langganan epaper harian Kompas menjadi mahal jika melihat faktor diatas. Jika biaya langganan epaper Kompas dikenakan sebesar Rp. 25 ribu per bulan masih masuk diakal dan rasional jika melihat perbandingan diatas. Hal lain yang dapat dilakukan harian Kompas jikalau cukup cerdas adalah memberikan bonus akses ke epaper harian Kompas jika berlangganan harian Kompas secara fisik. Bukankah saat ini generasi muda terutama ABG jarang membaca koran secara fisik? Jika orang tuanya berlangganan koran Kompas secara fisik dan mendapatkan bonus akses ke epaper Kompas, tentunya si orang tua dapat memberikan bonus akses ke epaper Kompas kepada anaknya yang masih ABG sehingga sejak muda anaknya telah dipupuk untuk menjadi pelanggan harian Kompas. Saya pribadi tidak berlangganan Kompas secara fisik lagi semenjak internet broadband mulai populer di Indonesia.